Rabu, 17 Juni 2015

"Guru Visesa"

    "Guru Visesa"


Guru Visesa selama ini diartikan sebagai bagian dari empat jenis guru yang patut dihormati oleh umat Hindu, terutama bagi para sisya dalam konsep ajaran Catur Guru. Dibalik itu, jujur saya sering terusik. Keterusikan saya, ketika saya mengingat Ibu dan Bapak guru saya di sekolah sering mengatakan bahwa, "Guru Visesa adalah bapak dan ibu pemerintah".

Melihat realitas bapak-bapak pemerintah seperti dewasa ini, korupsi, kolusi dan nepotisme sering menjadi selimut dalam setiap tayangannya. Belum lagi bapak-bapak pemerintah yang terjatuh dalam kawah Narkoba. Padahal seorang Guru dalam arti yang sesungguhnya, adalah ibarat para Dewa yang turun ke bumi_guru devo bhava. Oleh karenanya, Guru adalah ia yang menyelimuti dirinya dengan cahaya yang penuh kasih dan kebijaksanaan bagi kemanusiaan. Pertayaanya, relevankah predikat Guru Visesa bagi bapak dan ibu pemerintah dewasa ini....?

Selanjutnya, bukan berarti mencari pembenaran dalam situasi runyam seperti sekarang ini, apalagi ada maksud ingin menyalahkan konsep ajaran yang sering disampaikan ibu dan bapak guru kita di sekolah. Sungguh tidak ada maksud yang demikian. Tapi coba kita perhatikan melalui pendekatan sejarah, disetiap kerajaan zaman dahulu, di masing-masing istana kerajaan sebagai bentuk lembaga kepemerintahan, setiap raja memiliki seorang atau lebih Guru yang diberikan wewenang untuk memberikan nasehat secara spiritual maupun secara ilmu keduniawian yang mengacu pada ajaran Hindu kepada para raja. Guru-guru spiritual demikian sering disebut Bhagavanta atau Purohita.

Melalui pendekatan tersebut, saya menilai yang dimaksud Guru Visesa adalah Guru yang menjadi penasehat raja atau bapak pemerintah... bukan bapak pemerintahnya. Demikian pula, jika kita merujuk pada sistem Warna dalam ajaran Hindu, Guru adalah termasuk pada golongan Brahmana, bukan berada pada golongan Ksatria apalagi seorang Pedagang dalam arti yang sebenarnya. Namun yang terjadi hingga dewasa ini, seolah-olah mengalami perluasan makna, sehingga tidak jelas antara tugas Brahmana sebagai Guru dan Ksatria sebagai pertahanan negara. Walaupun dalam arti yang menyeluruh, Guru Visesa termasuk di dalam wilayah kepemerintahan.Pesannya, bagi generasi penerus sebagai seorang Guru yang mengajarkan tentang konsep Catur Guru, perlu mempertimbangkan keterusikan saya ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar